Jelang Nataru, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Imbau Warga Waspada Bahaya Kembang Api

 

Jelang Nataru, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Imbau Warga Waspada Bahaya Kembang Api


Likaliku.com - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap risiko cedera akibat penggunaan kembang api dan petasan, yang kerap meningkat pada momen pergantian tahun.

Dokter M.Rifky Sp.B salah satu Dokter spesialis Bedah di UPT Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang, menghimbau jangan sampai  ada korban luka akibat ledakan kembang api.

“Cedera yang paling beresiko adalah luka bakar pada tangan dan wajah, cedera mata, hingga gangguan pendengaran akibat ledakan. Risiko ini meningkat bila kembang api dimainkan tanpa pengawasan dan tidak sesuai petunjuk,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan. “Kami mengimbau orang tua untuk tidak membiarkan anak menyalakan kembang api sendiri. Percikan api dan ledakan kecil sekalipun dapat menyebabkan luka serius,” tambahnya.

Sebagai bagian dari edukasi kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr. dr. Dini Anggraeni., M.M, menghimbau masyarakat untuk :
1. Tidak menggunakan petasan berdaya ledak tinggi
2. Menyalakan kembang api di area terbuka dan jauh dari kerumunan
3. Menghindari penggunaan kembang api oleh anak-anak tanpa pendampingan orang dewasa
4. Segera mencari pertolongan medis apabila terjadi luka bakar atau cedera
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dr. dr. Dini Anggraeni., M.M , menegaskan bahwa kewaspadaan masyarakat sangat penting untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.

“Kami ingin masyarakat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh sukacita tanpa insiden kesehatan. Edukasi ini menjadi bagian dari upaya kami dalam melindungi keselamatan warga,” ujarnya.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang berharap, dengan meningkatnya kesadaran akan bahaya kembang api, perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung aman, tertib, dan sehat.

Masyarakat yang mengalami kondisi darurat kesehatan dapat segera mengakses layanan kesehatan terdekat , baik ke puskesmas maupun Rumah Sakit terdekat.

Sumber : Anty/Hms

0 Komentar